Kamis, 28 Februari 2013

SOAL ADP

Kerjakan Soal berikut ini. !

1.      Buatlah program kalkulator untuk menghitung :
A x B , A + B,  A – B, A / B, A mod B

2.      Buatlah sebuah program untuk menentukan golongan usia seseorang. Masukan berupa usia (bilangan bulat) dan keluaran berupa golongan usia: anak-anak, remaja, dewasa, tua. Ikuti syarat-syarat pembuatan program sebagai berikut: (30 poin)
a.       Rentang usia anak-anak: < 12 tahun,  remaja: 12 ≤ usia < 18, dewasa: 18 ≤ usia < 55,           tua: usia ≥ 55.
b.      Input berupa: Masukkan usia anda:
c.       Output berupa : Anda seorang ......(golongan usia)

3.      Buat sebuah program untuk menghitung luas lingkaran, nilai jari-jari dimasukan dari keyboard, sedangkan nilai muncul secara otomatis

4.      Buatlah program untuk membantu kasir swalayan untuk memisahkan pecahan uang kembalian menjadi 100.000 , 50.000, 20.000, 10.000, 5.000, 2000, 1000, 500, 200 dan 100.
Contoh tampilan:
J umlah Uang Kembali : Rp. 188800 

Pecahan uang kembali:

1 Lembar 100.000
1 Lembar    50.000
1 Lembar    20.000
1 Lembar    10.000
1 Lembar      5.000
1 Lembar      2000
1 Lembar      1000
1 Lembar        500
1 Lembar        100

5.      Buat program C++ untuk memeriksa  n  bilangan yang di input. output harus memunculkan  sebanyak  n bilangan yang dimasukan

contoh output: 
Banyaknya bilanga :  [input]
Masukan bilangan ke-1: 20
Masukan bilangan ke-2: 10
Masukan bilangan ke-3:   5

6.      Gaji yang diterima pegawai terdiri dari gaji pokok, tunjangan dan upah lembur,besae tunjangan 15% dari gaji pokok, besar upah lembur perjam 3% dari gaji pokok. Buatlah program untuk menghitung gaji yang diterima pegawai. Masukan (Input). nomor pegawai, nama,gaji pegawai,jumlah jam lembur. Keluaran (Output): Gaji pokok,tunjangan,uang lembur,total gaji
Output :
             Masukan Nomor Pegawai      = [input]
            Masukan Nama  Pegawai       =[input]
            Gaji Pokok                              =[input]
            Jumlah Jam Lembur                =[input]
            Tunjangan                               = [input]

  Gaji   Pokok                          = [output]     
  Tunjangan                 = [output]     
  Upah Lembur            = [output]     
  =======================  +
  TOTAL GAJI           = [output]     


7.      Buatlah program C++ untuk membuat tampilan segitiga seperti di bawah ini
menggunakan FOR.

*
* *
* * *
* * * *
* * * * *
* * * *
* * *
* *
*

8.      Buatlah program C++ untuk membuat tampilan segitiga seperti di bawah ini
menggunakan FOR.

*
* *
* * *
* * * *
* * * * *
*
* *
* * *
* * * *
* * * * *


9.      Buatlah program untuk mencetak bilangan genap yang kurang dari n (n diperoleh dari input).

10.  Buatlah hitungan mundur menggunakan while mulai dari n sampai 0 ( n dimasukan lewat keyboard)

Selasa, 26 Februari 2013

Materi IPJBL 2



1.       Antena adalah alat yang digunakan untuk merubah sinyal listrik menjadi gelombang radio, dan sebaliknya. Biasanya digunakan pada pemancar dan penerima gelombang radio. Alat-alat yang menggunakan sistem kirim-mengirim sinyal tanpa kabel seperti radio, televisi, handphone, handy-talkie dan Wi-Fi menggunakan antena sebagai penerima dan pemancar gelombang radionya. Sebagai pemancar, antena menggunakan arus listrik dengan frekuensi gelombang radio, kemudian memancarkan energi sebagai gelombang elektromagnetik. Gelombang ini yang nantinya akan diterima antena penerima gelombang. Sedangkan sebagai penerima gelombang, antena menangkap gelombang elektromagnetik kemudian mengubahnya menjadi tegangan kecil di terminalnya. Sehingga penerima gelombang bisa bekerja.

2.       Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.

3.       Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas

4.       Pola radiasi atau pola antena menggambarkan kekuatan relatif medan yang dipancarkan di berbagai arah dari antena, pada jarak yang konstan. Pola radiasi adalah pola penerimaan juga, karena pola radiasi tersebut juga menggambarkan karakteristik menerima antena. Pola radiasi adalah tiga- dimensi, tetapi biasanya pola radiasi yang terukur merupakan irisan dua dimensi dari pola tiga dimensi, di bidang planar horisontal atau vertikal. Pengukuran pola ini ditampil kandalam format rectangular ataupun polar. Angka-angka berikut menunjukkan tampilan alur rectangular khusus untuk Yagi sepuluh-elemen. Detail ini baik tetapi sangatlah sulit untuk menggambarkan perilaku antena di arah yang berbeda.
5.       Secara umum, antena dibagi 2:
1. Antena omnidireksional
Antena omnidireksional berfungsi untuk menerima dan memancarkan gelombang ke segala arah. Menggunakan frekuensi yang lebih rendah. Antena omnidireksional adalah antena yang paling umum digunakan. Antena panjang di mobil, radio dan televisi adalah contoh dari antena omnidireksional. Antena seperti ini biasanya memiliki panjang 1/4 panjang gelombang radio yang diterima. Contoh lainnya adalah antena dipol. Kadang-kadang bentuk antena diatur agar sinyal yang diterima atau dipancarkan mengarah ke satu sisi, walaupun sinyal dari arah lain tetap dapat diterima. Antena-antena televisi yang biasa kita temui memiliki spesifikasi seperti ini. Antena jenis ini lebih murah dan lebih mudah ditemui.

2. Antena direksional
Antena direksional memancarkan atau menerima gelombang dalam satu arah saja. Antena jenis ini digunakan bila tujuan atau asal sumber gelombang sudah diketahui, sehingga pengiriman dan penerimaan sinyalnya dipusatkan ke sana. Akibatnya, sinyal yang dipancarkan dapat diterima dengan baik. Frekuensi yang digunakan pun lebih tinggi. Antena jenis ini lebih mahal dan jarang ditemui.


6.       Antena isotropis adalah sebuah antena yang memancarkan gelombang ke segala arah sama besar.  Dalam kehidupan nyata, antena yang seperti ini tidak pernah ada.
7.       Jenis - Jenis Antena
1.       Grid Antena

 Antenna Grid Wifi 2,4 GHz dengan Gain 21 Db, sangat cocok digunakan untuk Antenna Wifi Anda. Bisa digunakan untuk Point to Point, atau Klien dari Akses Point anda. Sangat cocok digunakan untuk antenna Klien Rt-Rw Net anda sehingga bisa menekan biaya Investasi awal klien anda.
 Antena grid memiliki kekuatan sinyal hingga 24 dB, sementara antena parabolic hingga 18 dB.  menambah gain antena, namun akan  membuat pola pengarahan antena menjadi lebih sempit.

                                                        .

2.       Yagi Antena

 Antena Yagi adalah jenis antena radio atau televisi yang diciptakan oleh Hidetsugu Yagi. Antena ini dilengkapi dengan pengarah dan pemantul yang berbentuk batang.
 Antenna Yagi terdiri dari tiga bagian, yaitu:
 Driven adalah titik catu dari kabel antenna, biasanya panjang fisik driven adalah setengah panjang gelombang dari frekuensi radio yang dipancarkan atau diterima.

Reflektor adalah bagian belakang antenna yang berfungsi sebagai pemantul sinyal,dengan panjang fisik lebih panjang daripada driven.Director adalah bagian pengarah antena, ukurannya sedikit lebih pendek daripada driven. Penambahan batang director akan

3.Omni Antena

 Fungsi utama antena wireless adalah memperluas area coverage, bukan untuk memperkuat sinyal, fungsi penguat sinyal adalah pada radio atau access point, jadi antena wifi hanya mempunyai kekuatan penguat pasif, kekuatan antena adalah pada pemfokusan gelombang radio, dan semakin besar dBi dari antenna maka semakin luas atau jauh area coverage yang bisa dijangkau. Umumnya kualitas dari antena dilihat dari kualitas dari bahan pembuatnya, semakin bagus kualitas elemen yang ada di dalam antenna, maka semakin jauh pula jangkauannya dan konon bahkan bisa mereduksi dari noise atau interferensi yang timbul di sekitarnya. Makanya umumnya semakin mahal harga antena wireless semakin jauh pula jangkauannya.

 Ada berbagai type dari antena wifi, ada antena grid yang biasanya digunakan untuk mode station atau keperluan koneksi point to point, kemudian antena Omni yang biasanya digunakan sebagai antena transmitter atau hotspot, dan sebenarnya masih banyak lagi dari type antena, ada sectoral waveguide, sectoral array, panel, kentongan, wajan bolic dan lain-lain. Semua type antena yang anda pilih tergantung dari kebutuhannya.

4. Antena Sectoral
Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.
 Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.

                                 
Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.
 Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.

5. Antena Parabolik

Antena Parabolik Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh dan Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi


Parameter Antena
Pola Radiasi

 Pola radiasi sebuah antena didefinisikan sebagai gambaran grafis dari sifat-sifat pancaran antena sebagai fungsi dari koordinat ruang. Pada koordinat bola, sebuah titik radiasi merupakan fungsi dari r,T,dan F , seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 1. Sebuah titik radiasi pada koordinat bola

 Adapun pola radiasi antena dibedakan menjadi 3 yaitu :
Isotropis

 Isotropis adalah arah pancaran antena ke berbagai arah dengan energi sama besar pada seluruh bidang. Pola radiasi antena isotropis dalam tiga dimensi bentuk pola radiasinya seperti bola. Antena isotropis ini merupakan jenis antena ideal dan secara teoritis dijadikan sebagai referensi dalam pengukuran antena lain namun tidak mungkin direalisasikan karena dalam hal ini antena sebagai titik. Pola radiasi isotropis terdapat pada gambar 2.

 Gambar 3. Pola radiasi isotropis

Unidireksional

 Unidireksional adalah arah pancaran antena ke satu arah. Antena dengan pola radiasi unidireksional sering digunakan pada komunikasi point to point.

 Gambar 2. Pola radiasi unidireksional

Omnidireksional

 Omnidireksional adalah arah pancaran antena ke berbagai arah dengan energi pada satu bidang sama besar. Pola radiasi antena omnidireksional terdapat pada gambar 4.

 Gambar 4. Pola radiasi omnidireksional


 Parameter pola radiasi terdiri dari main lobe, side lobe, HPBW (Half Power Beamwidth), FNBW (First Null Beamwidth), SLL (Side Lobe Level) dan FBR (Front to Back Ratio). Definisi dari istilah – istilah pada parameter pola radiasi, sebagai berikut :
Major lobe
 Major lobe disebut juga main lobe didefinisikan sebagai radiation lobe yang berisi arah radiasi maksimum. Major lobe merupakan daerah pancaran terbesar sehingga dapat menentukan arah radiasi dan mempunyai daya yang besar.
Side lobe
 Side lobes terdiri dari :
first side lobe yaitu minor lobe yang posisinya paling dekat dengan main lobe.
second side lobe yaitu minor lobe yang posisinya setelah first side lobe.
Back lobe yaitu minor lobe yang posisinya berlawanan dengan main lobe.
Half Power Beamwidth ( HPBW)
 Half Power Beamwidth adalah daerah sudut yang dibatasi oleh titiktitik ½ daya atau -3 dB atau 0.707 dari medan maksimum pada lobe utama.
First Null Beamwidth (FNBW)
 First Null Beamwidth adalah besar sudut bidang diantara dua arah pada main lobe yang intensitas radiasinya nol.
Side Lobe Level (SLL)
 Side Lobe Level adalah perbandingan antara first lobe dan main lobe. Side Lobe Level menyatakan besar dari side lobe.
Front to Back Ratio (FBR)
 Front to Back Ratio adalah perbandingan antara main lobe terhadap back lobe.


 Gambar 5.Parameter pola radiasi



 Dalam memancarkan daya, antena memiliki sifat radiasi sebagai berikut :
Broadside : suatu pancaran daya yang arah main beam berada pada posisi tegak lurus terhadap bidang yang berisi element antena.
Endfire : suatu pancaran daya yang arah main beam berada pada posisi sejajar terhadap bidang yang berisi elemen antena.
Intermediate : pancaran daya yang arah main beam pada posisi tegak lurus ataupun sejajar tapi mengarah pada sudut tertentu.
 Sifat-sifat radiasi antena terlihat pada gambar 6.

 Gambar 6.Gambar 6 Pola radiasi Antena (a). broadside, (b). endfire, (c). Intermediate


Polarisasi
 Polarisasi adalah gambaran orientasi medan listrik dalam arah propagasinya[7]. Polarisasi dapat juga diartikan sebagai bentuk pergerakan medan listrik terhadap waktu. Bentuk dari polarisasi dapat dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
Polarisasi linier yaitu jika medan listrik pada arah y dan AR(axial ratio) = ~. AR adalah rasio antara sumbu mayor dan sumbu minor. Polarisasi linier bisa horizontal dan vertikal. Polarisasi ini bersesuaian dengan pemasangan antena, jika antena dipasang vertikal maka polarisasi antena linier vertikal dan jika antena dipasang horizontal maka polarisasi antena linier horizontal. Polarisasi linier dapat dilihat pada gambar 7.

 Gambar 7.Polarisasi linier (a). arah vertikal (b). arah horizontal(a). broadside, (b). endfire, (c). Intermediate

Polarisasi lingkaran yaitu jika sumbu mayor sama dengan sumbu minor dan AR (axial ratio) = 1. Pada polarisasi lingkaran besarnya medan listrik sama dan berputar dalam lintasan berbentuk lingkaran.
Polarisasi elips sama dengan polarisasi lingkaran, tetapi polarisasi elips memiliki AR = E2/E1 dan berputar dalam lintasan berbentuk elips seperti yang terlihat pada gambar 8.

 Gambar 8.Polarisasi elips

Gain
Gain adalah kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Salah satu parameter penting untuk mengukur kualitas antena adalah gain[2].Gain sebuah antena didefinisikan sebagai perbandingan rapat daya maksimum suatu antena terhadap rapat daya maksimum dari antena referensi dengan daya masuk sama besar[7]. Contoh pengukuran gain terdapat pada gambar 2.9.

 Gambar 9.Pengukuran gain dengan perbandingan

VSWR dan Bandwidth Antena
 Return loss merupakan besaran daya pantul (faktor refleksi) yang disebabkan oleh tidak sesuainya beban dengan saluran transmisi dalam dB. Besarnya return loss sangat tergantung faktor refleksi yaitu perbandingan antara tegangan yang dipantulkan dengan tegangan yang datang dari sumber. Faktor refleksi secara matematis dapat dituliskan seperti pada persamaan 2.1.


Materi IPJBL 3




Kabel console :
PENGERTIAN DTE
Data Terminal Equipment (DTE) adalah instrumen terakhir yang mengubah informasi  menjadi sinyal atau sinyal yang diterima reconverts.  Ini juga dapat disebut sirkuit ekor .
Sebuah perangkat DTE berkomunikasi dengan data circuit-terminating equipment (DCE).
DTE adalah unit fungsional dari sebuah stasiun data yang berfungsi sebagai sumber data untuk melakukan komunikasi data . Fungsi kontrol harus dilakukan sesuai dengan protokol link .
DTE merupaka sebuah peralatan atau subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi.
Biasanya, perangkat DTE adalah terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah sebuah modem atau perangkat lain milik operator.
Aturan umum adalah bahwa perangkat DCE menyediakan sinyal clock (clocking internal) dan perangkat DTE mensinkronisasikan pada jam yang diberikan (clocking eksternal).
Istilah ini juga umum digunakan dalam dunia telekomunikasi untuk menentukan perangkat jaringan, seperti terminal, komputer pribadi tetapi juga router dan jembatan, yang tidak mampu atau tidak dikonfigurasi untuk menghasilkan sinyal clock.  Oleh karena itu koneksi PC ke PC Ethernet juga dapat disebut DTE ke komunikasi.  Komunikasi ini dilakukan melalui kabel crossover Ethernet sebagai lawan dari PC ke DCE (hub, switch, atau jembatan) komunikasi yang dilakukan melalui kabel straight Ethernet.
PENGERTIAN DCE
Data Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data Terminal Equipment dan Data Circuit Transmisi .  Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data dan operator peralatan data.
DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garis clocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE.
Meskipun istilah yang paling sering digunakan adalah RS-232 , nammun DTE dan DCE merupakan standar dari Peralatan Komunikasi Data yang kedua peralatan tersebut saling berkomunikasi.  Nama peralatan yang menggunakan peralatan standar ini adalah sbb:
•     Federal Standard 1037C , MIL-STD-188
•     RS-232
•     Beberapa ITU-T standar dalam seri V (terutama V.24 dan V.35)
•     Beberapa ITU-T standar dalam seri X (terutama X.21 dan X.25)
Ketika dua perangkat, DTE dan DCE harus dihubungkan bersama tanpa modem atau media penerjemah, maka harus digunakan kabel  crossover, seperti modem null untuk RS-232 atau Ethernet .
Kabel Konsole
Kabel ini berfungsi untuk mereset senao EOC 3220, 3610, 8610 dan juga bisa digunakan untuk mereset mikrotik

Fungsi dari bagian-bagian router tersebut adalah :

1. RAM 
Fungsi utama RAM pada router adalah menyimpan konfigurasi yang sedang berjalan (running configuration) dan sistem operasi IOS yang aktif, menyimpan routing table, menangani cache ARP, menangani fast-swtiching cache, menyediakan memori sementara utk konfigurasi file, menangani paket buffer, mengelola antrian paket. Sifat RAM adalah semua data yang disimpan akan hilang ketika kehilangan sumber daya atau pada saat akan direstart.

2. NVRAM (Non Volatile RAM)
NVRAM berguna untuk menyimpan konfigurasi start-up (start-up configuration). Isinya akan tetap ada walaupun router kehilangan power. Ini mungkin termasuk alamat IP (Routing protocol, Hostname dari router)

3. FLASH MEMORY
Flash berguna untuk menyimpan IOS (Operating System Image). Memory ini bisa menyimpan berbagai versi software IOS. Merupakan jenis EEPROM (Electronically Erasable Programmable ROM), jadi walaupun router kehilangan power, isinya tetap ada.

4. ROM
ROM berguna untuk menyimpan sistem bootstrap yang berfungsi untuk mengatur proses dan menjalankan Power On Self Test (POST) dan IOS Image.

5. INTERFACE



interface merupakan komponen eksternal dari suatu router. Sebelum menkonfigurasi router, masing-masing fungsi komponen tersebut harus diketahui terlebih dahulu karena komponen yang akan dikoneksikan ke router menggunakan interface yang berbeda tergantung komponennya yang akan dihubungkan. Gambar di atas memperlihatkan interface standar yang dimiliki oleh sebuah router yang meliputi:

  1. Serial Ports, terdiri dari Serial0 dan Serial1
  2. Fast Ethernet Ports, pasti udah pada kenal semua
  3. Console Port, port utk menghubungkan router dgn dunia luar, port ini akan terhubung ke serial port di PC kita dengan menggunakan kabel Roll Over
  4. Auxiliary Port, hampir sama dengan Console Port, dan tidak semua port ini dimiliki oleh router
  5. Power Switch, untuk power

Untuk bisa terhubung ke router kita membutuhkan diantaranya sebagai berikut :
  1. Port Console
  2. Port Aux
  3. Telnet (Ethernet atau Serial Port) 

 Struktur dari Router


 Bagian-bagian Komponen Router mempunyai tugas-tugas sendiri

Router itu dalam dunia jaringan sama halnya seperti sebuah Komputer (PC) yang berperan penting dalam menghubungkan dari jaringan antar jaringan

Definisi ISDN

ISDN (Integrated Services Digital Network) merupakan pengembangan dari jaringan telepon IDN (Integrated Digital Network) yang menyediakan hubungan digital dari ujung satu pelanggan ke ujung pelanggan lain secara digital untuk proses transformasi informasi dalam bentuk suara, data, dan gambar.

Keuntungan ISDN
  1. Kecepatan dan kualitas : > 10 kali lebih cepat dari PSTN (>9,6 Kbps)
  2. Efisiensi : satu saluran untuk berbagai jenis layanan (voice, data dan video)
  3. Fleksibel : single terminal bervariasi
  4. Cost effective : terminal untuk audio dan video

Tinjauan ISDN

Konsep ISDN dapat diamati dari berbagai sudut pandang berbeda – beda. Standar ISDN telah ditetapkan oleh ITU-T, standar tersebut menyatakan prinsip ISDN dari sudut pandang ITU-T, yaitu :
  1. Mendukung aplikasi suara dan non-suara dengan menggunakan rangkaian terbatas dari fasilitas-fasilitas yang sudah distandarkan.
  2. Mendukung aplikasi switched dan nonswitched.
  3. Ketergantungan terhadap koneksi 64-kbps.
  4. Kecerdasan dalam jaringan.
  5. Arsitektur protokol belapis.
  6. Macam-macam Konfigurasi.

Rekomendasi i.120 ITU-T (1993)
  1. Bentuk Utama ISDN adalah mendukung bermacam-macam aplikasi suara dan non-suara pada jaringan yang sama. Elemen kunci integrasi layanan ISDN adalah ketetapan jangkauan layanan jenis-jenis koneksi terbatas dan aturan interface pemakai-jaringan multiguna.
  2. ISDN mendukung aplikasi koneksi switched dan non-swicthed mencakup koneksi circuit-switched dan packet-switched.
  3. Layanan baru dapat dipraktekkan kedalam ISDN yang disesuaikan dengan koneksi digital switched-64 kbps.
  4. ISDN memuat kecerdasan untuk menyediakan bentuk-bentuk layanan, pemeliharaan, dan fungsi-fungsi manajemen jaringan.

Model referensi ISDN

Koneksi fisik antara TE dan NT membutuhkan :
- 2 pasang kawat untuk transmisi arah forward dan backward
- 2 kawat untuk pasokan daya dari power supply ac atau dc local.
- 2 kawat untuk distribusi daya dari NT ke TE


Model referensi akses ISDN

- TE2 (Terminal Equipment 2): terminal non ISDN. Akses ISDN via TA
- TA (Terminal Adapter) : penyesuaian terminal non ISDN
- TE1 (Terminal Equipment 1): terminal yang dirancang untuk ISDN
- NT1 (network terminal 1) : melakukan fungsi layer 1 OSI
- NT2 (network terminal 2) : melakukan fungsi layer 2 OSI, contoh PBX
- LT (line terminal) : melakukan terminasi saluran pelanggan di sentral

User Network Interface ISDN
  • TE1 : terminal dengan kemapuan protocol yang relevan dengan interface pada titik reperensi S dan T dan dapat dihubungkan langsung ke system passive bus NT. Contoh telepon ISDN, video phone, FAX G4.
  • TE2 : terminal yang tidak dilengkapi dengan protocol ISDN dan hanya dapat dihubungkan ke NT dengan bantuna terminal adapter. Contoh telepon konvensional (terminal a/b), terminal X-25, telepon analog, PC, FAX analog (G3)
  • N1 : menyediakan fungsi-fungsi yg ekivalen dengan fungsi layer 1 model OSI, memastikan bahwa TE secara pisik & elektrik sesuai dengan jaringan akses sentralisasi pemeliharaan. Contoh : titik terminasi fisik 2 kawat ke 4 kawat.
  • NT2 : Menyediakan fungsi-fungsi yg ekivalen dengan layer 2 dan layer di atasnya. Contoh : PABX; LAN
  • LT : Titik terminasi antara jaringan akses dengan sentral ISDN. LT dapat membentuk fungsi-fungsi seperti NT, test loop, pembangkitan sinyal dan konversi kode.
  • ET : Titik terminasi jaringan akses dg sentral ISDN dimana sinyal kontrol diproses,di mana data informasi dan data pensinyalan diproses. Juga bertugas untuk menangani data link layer protokol DSS 1, data yg diterima diubah kedalam format lain misal SS7 sebelum dikirim keluar ET.

Metode Akses pada ISDN

Terdapat 2 sambungan ISDN, yaitu :
  1. Basic rate Access (BRA) menggunakan interface yang disebut Basic Rate Interface (BRI)
  2. Primary Rate Access (PRA) menggunakan interface yang disebut Primary Rate Interface (PRI)


Jenis routing
1.   Static Routing
Static routing adalah metode routing yang tabel jaringannya dibuat secara manual oleh administrator jaringannya.
2.   Dinamic Routing
Dynamic routing adalah teknik routing dengan menggunakan beberapa aplikasi networking yang bertujuan menangani routing secara otomatis. Tabel routing (ARP table) akan dimaintain oleh sebuah protokol routing, biasanya daemon
A.    Pengertian routing dinamic
Routing adalah mekanisme di mana sebuah mesin bisa menemukan untuk kemudian berhubungan dengan mesin lain. Diperlukan sebuah proses routing (distro BSD mendukung dengan routing daemon standar routed atau misal gated dalam hal yang lebih kompleks), atau secara mudah router dapat dikatakan, menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda tepatnya mengarahkan rute yang terbaik untuk mencapai network yang diharapkan. Dalam implementasinya, router sering dipakai untuk menghubungkan jaringan antar lembaga atau perusahaan yang masing-masing telah memiliki jaringan dengan network id yang berbeda. Contoh lainnya yang saat ini populer adalah ketika suatu perusahaan akan terhubung ke internet. Maka router akan berfungsi mengalirkan paket data dari perusahaan tersebut ke lembaga lain melalui internet, sudah tentu nomor jaringan perusahaan tersebut akan berebeda dengan perusahaan yang dituju.
Ø  Jadi Routing dinamis merupakan routing protocol digunakan untuk menemukan network serta untuk melakukan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada yang perbedaan dalam proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
Ø  Router Dinamis adalah Router yang me-rutekan jalur yang dibentuk secara otomatis oleh router itu sendiri sesuai dengan konfigurasi yang dibuat. Jika ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.
B.     Routing Protokol
Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan routerrouter untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router.Routing Protocol adalah protocol yang digunakan dalam dynamic routing. Secara umum, dynamic routing protocol terbagi atas tiga kategori:
  1. Distance Vector
Distance vector berarti bahwa routing protocol ini dalam menetapkan jalur terbaik (the best path) hanya melibatkan jumlah hop saja (hop count) untuk me-route paket data dari satu alamat network ke alamat network tujuan. Routing protocol ini tidak bisa menganalisis bandwidth. Yang tergolong kategori ini antara lain RIPv1, RIPv2, dan IGRP (Interior Gateway Routing Protocol). Secara umum, yang tergolong dalam kategori ini adalah routing protocol klasik.
  1. Link-state
Link-state merupakan routing protocol yang lebih modern dibanding distance vector. Routing protocol ini selain melibatkan hop count juga melibatkan kapasitas bandwidth jaringan, serta parameter-parameter lain dalam menentukan the best path-nya dalam aktivitas routing. Contohnya adalah Open Shortest Path First (OSPF).
  1. Hybrid
Kategori ini hadir setelah Cisco System membuat routing protocol EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) yang merupakan pengembangan dari IGRP klasik yang bersifat open standar. EIGRP cisco ini bersifat proprietary, hanya akan berfungsi optimal jika seluruh device router yang digunakan bermerk cisco. Kategori ini diklaim memiliki kelebihan yang ada baik pada Distance Vector dan juga Link-State.